Sabtu, 02 Januari 2016

Jurnal



PENGUJIAN PENETRASI ASPAL DENGAN KERUCUT SEBAGAI PENGGANTI JARUM STANDAR PADA CAMPURAN ASPAL FILLER
Rais Rachman
Staf Pengajar Prodi Teknik Sipil Fakultas teknik
Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar

Abstrak
Pengujian Penetrasi Aspal adalah pengujian yang penting dan banyak digunakan dalam penentuan sifat-sifat aspal. Namun demikian beberapa kelemahan dijumpai pada alat penetrasi, antara lain jarum penetrasi yang sering bengkok, dan kurang bisa terkontrol validasinya, oleh karena itu sangat baik apabila dilakukan suatu inovasi dan pengembangan terhadap pengujian ini.
Dari sisi lain dalam pengujian tanah terdapat alat untuk pengujian Indeks Plastisitas (EL 24-0544) yang mirip dengan alat penetrasi hanya saja jarum penetrometernya berbentuk kerucut (cone). Hubungan antara penggunaan cone dengan jarum didapatkan dalam penelitian ini sehingga jika pada kondisi tertentu dimana tidak memungkinkan menggunakan alat penetrometer standar, maka masih dapat digunakan alat pengujian Indeks Plastisitas (EL 24-0544) dimana hasilnya terlebih dahulu dikonversikan melalui tabel atau grafik persamaan yang didapat dari penelitian ini.
Untuk mendapatkan data hubungan antara jarum dan Cone Penetrometer tersebut dilakukan pengujian terhadap aspal cutback pen 60/70 dan aspal filler dengan jenis filler kapur. Variasi yang dilakukan adalah dengan memvariasikan suhu, sudut Cone Penetrometer, dan variasi rasio filler/aspal. Sedangkan kondisi lainnya dibuat sesuai standar AASHTO T-49-68. Sehingga dalam penelitian ini selain didapat hubungan antara penggunaan jarum dan Cone Penetrometer juga diperoleh hubungan antara nilai penetrasi terhadap suhu, hubungan nilai penetrasi terhadap perubahan rasio filler/aspal, dan kepekaan aspal filler terhadap suhu.
Untuk hubungan antara nilai penetrasi terhadap suhu sebelumnya telah dikemukakan oleh Pfeiffer dan Van Doormal dalam bentuk logaritmik, sedangkan dalam penelitian ini didapatkan hubungan bahwa nilai penetrasi akan meningkat secara eksponensial terhadap kenaikan suhu. Hubungan antara nilai penetrasi terhadap rasio filler/aspal juga bukan hal yang baru hanya saja disini dilakukan berdasarkan perbandingan volume karena dirasakan dapat mengurangi galat dalam pencampuran aspal filler kapur. Hal lain yang didapat dari penelitian ini adalah adanya data yang menunjukkan kepekaan aspal/filler terhadap suhu dimana semakin besar kadar filler, maka aspal filler akan semakin peka terhadap suhu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

jurnal yang sangat membantu

https://ittelkom-sby.ac.id