PENGUJIAN
PENETRASI ASPAL DENGAN KERUCUT SEBAGAI PENGGANTI JARUM STANDAR PADA CAMPURAN
ASPAL FILLER
Rais Rachman
Staf Pengajar Prodi Teknik Sipil Fakultas
teknik
Universitas Kristen Indonesia
Paulus Makassar
e-mail: rais.rachman@gmail.com
Abstrak
Pengujian Penetrasi
Aspal adalah pengujian yang penting dan banyak digunakan dalam penentuan
sifat-sifat aspal. Namun demikian beberapa kelemahan dijumpai pada alat
penetrasi, antara lain jarum penetrasi yang sering bengkok, dan kurang bisa
terkontrol validasinya, oleh karena itu sangat baik apabila dilakukan suatu
inovasi dan pengembangan terhadap pengujian ini.
Dari sisi lain dalam
pengujian tanah terdapat alat untuk pengujian Indeks Plastisitas (EL 24-0544)
yang mirip dengan alat penetrasi hanya saja jarum penetrometernya berbentuk
kerucut (cone). Hubungan antara
penggunaan cone dengan jarum
didapatkan dalam penelitian ini sehingga jika pada kondisi tertentu dimana
tidak memungkinkan menggunakan alat penetrometer standar, maka masih dapat
digunakan alat pengujian Indeks Plastisitas (EL 24-0544) dimana hasilnya
terlebih dahulu dikonversikan melalui tabel atau grafik persamaan yang didapat
dari penelitian ini.
Untuk mendapatkan data
hubungan antara jarum dan Cone
Penetrometer tersebut dilakukan pengujian terhadap aspal cutback pen 60/70
dan aspal filler dengan jenis filler kapur. Variasi yang
dilakukan adalah dengan memvariasikan suhu, sudut Cone Penetrometer, dan variasi rasio filler/aspal. Sedangkan
kondisi lainnya dibuat sesuai standar AASHTO T-49-68. Sehingga dalam penelitian
ini selain didapat hubungan antara penggunaan jarum dan Cone Penetrometer juga diperoleh hubungan antara nilai penetrasi
terhadap suhu, hubungan nilai penetrasi terhadap perubahan rasio filler/aspal, dan kepekaan aspal filler
terhadap suhu.
Untuk
hubungan antara nilai penetrasi terhadap suhu sebelumnya telah dikemukakan oleh
Pfeiffer dan Van Doormal dalam bentuk logaritmik, sedangkan dalam penelitian
ini didapatkan hubungan bahwa nilai penetrasi akan meningkat secara
eksponensial terhadap kenaikan suhu. Hubungan antara nilai penetrasi terhadap
rasio filler/aspal juga bukan hal
yang baru hanya saja disini dilakukan berdasarkan perbandingan volume karena
dirasakan dapat mengurangi galat dalam pencampuran aspal filler kapur. Hal lain yang didapat dari penelitian ini adalah
adanya data yang menunjukkan kepekaan aspal/filler
terhadap suhu dimana semakin besar kadar filler,
maka aspal filler akan semakin peka
terhadap suhu.
1 komentar:
jurnal yang sangat membantu
https://ittelkom-sby.ac.id
Posting Komentar